Jembatan Nasional Suramadu
Rabu, 25 September 2013
0
komentar
Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia.
Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di
Indonesia saat ini. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).
Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009[2]. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.
Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan
maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan
pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.
Konstruksi
Jembatan Suramadu pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga jenis
jembatan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5.438 meter dengan lebar
kurang lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah
selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan
ini juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap
sisi luar jembatan.
Jalan layang
Jalan layang atau Causeway dibangun untuk menghubungkan
konstruksi jembatan dengan jalan darat melalui perairan dangkal di kedua
sisi. Jalan layang ini terdiri dari 36 bentang sepanjang 1.458 meter
pada sisi Surabaya dan 45 bentang sepanjang 1.818 meter pada sisi
Madura.
Jalan layang ini menggunakan konstruksi penyangga PCI dengan panjang
40 meter tiap bentang yang disangga pondasi pipa baja berdiameter 60 cm.
Jembatan penghubung
Jembatan penghubung atau approach bridge menghubungkan jembatan utama dengan jalan layang. Jembatan terdiri dari dua bagian dengan panjang masing-masing 672 meter.
Jembatan ini menggunakan konstruksi penyangga beton kotak sepanjang
80 meter tiap bentang dengan 7 bentang tiap sisi yang ditopang pondasi
penopang berdiameter 180 cm.
Jembatan utama
Jembatan utama atau main bridge terdiri dari tiga bagian yaitu dua bentang samping sepanjang 192 meter dan satu bentang utama sepanjang 434 meter.
Jembatan utama menggunakan konstruksi cable stayed yang ditopang oleh menara kembar setinggi 140 meter. Lantai jembatan menggunakan konstruksi komposit setebal 2,4 meter.
Untuk mengakomodasi pelayaran kapal laut yang melintasi Selat Madura,
jembatan ini memberikan ruang bebas setinggi 35 meter dari permukaan
laut. Pada bagian inilah yang menyebabkan pembangunannya menjadi sulit
dan terhambat, dan juga menyebabkan biaya pembangunannya membengkak.
Dampak ekonomi dan kependudukan
Dengan adanya pembangunan jembatan ini, pemerintah berharap dapat
meningkatkan pemerataan pendapatan di wilayah surabaya ke wilayah
madura, begitu pula dengan kependudukan, mengingat wilayah surabaya yang
semakin padat dengan penduduk yang melakukan urbanisasi yang sebagian
besar berasal dari wilayah madura, pemerintah berharap dengan adanya
pemerataan ekonomi ini dapat menekan laju urbanisasi tersebut.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Jembatan Nasional Suramadu
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://triko11.blogspot.com/2013/09/jembatan-nasional-suramadu.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar